Router Adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (lapisan jaringan Seperti Internet Protocol) Dari Stack Protokol Tujuh-lapis OSI.
Static Routing
Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual. Setiap jaringan yang akan dirouting harus dikonfigurasi satu persatu oleh administrator jaringan. Kelebihan dari static routing adalah lebih aman serta tidak memutuhkan sumber daya yang besar.
Sementara kekurangannya adalah apabila terjadi perubahan dalam suatu jaringan, maka administrator harus melakukan routing ulang sehingga sesuai dengan jaringan yang baru.
Dynamic Routing
Dynamic Routing adalah routing yang berkerja menggunakan protokol routing dan memiliki algoritma dalam menentukan jalur. Kelebihan dari dynamic routing adalah apabila terjadi perubahan dalam suatu jaringan, maka protokol routing akan secara otomatis melakukan routing ulang sehingga dapat menyesuaikan dengan keadaan jaringan yang baru.
Sementara kekurangannya adalah dynamic routing membutuhkan sumber daya jaringan yang lebih besar (seperti CPU dan memory) sehingga performa jaringan dapat menurun.
CARA KERJA ROUTER
Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network atau berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Misalnya terdapat 2 Buah Network yang terhubung dengan sebuah Router. Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network 192.168.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address 192.155.2.0
- Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data tersebut ke network lain.
- Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan paket data ke network Lain.
- Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan meneruskan paket data tersebut ke komputer B.
ROUTING PROTOKOL
1. RIP (Routing Information Protocol)
RIP adalah protokol routing yang memberikan informasi routing table berdasarkan router yang terhubung secara langsung. Adapun informasi yang diberikan dalam protokol RIP adalah: host, network, subnet, dan route default. Protokol ini menggunakan algoritma “distance vector”. Metric yang dilakukan pada protokol ini berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik. Jika hop count lebih dari 15, maka paket datagram akan dibuang dan tidak diteruskan. Update routing table pada protokol ini akan dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
RIP (Routing Information Protocol) memiliki 2 versi yakni :
1. RIP v1 (RIP Versi 1) yang memiliki spesifikasi seperti berikut :
- Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam data perbaikan routing
- Hanya mendukung routing class-full
- Adanya fitur perbaikan routing broadcast
- Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
2. RIP v2 (RIP Versi 2) yang memiliki spesifikasi seperti berikut :
- Info subnet dimasukkan dalam data perbaikan routing
- Mendukung routing class-full dan classless
- Ada fitur perbaikan routing multicast
- Mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP adalah sebuah routing protocol yang dikembangkan oleh Cisco Systems Inc.IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi default dari protokolnya sendiri adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah interkoneksi (Composite Metric, yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability). Protokol ini menggunakan algoritma “distance vector”. Update routing pada protokol ini dilakukan secara broadcast setiap 90 detik. Pada IGRP, routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Oleh karena itu, sistem IGRP sudah mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan tersebut adalah: load, delay, bandwitdh, realibility.
3. OSPF (Open Shortest Path First)
OSPF adalah sebuah routing protocol standar terbuka yang telah diaplikasikan oleh sejumlah vendor jaringan dan dijelaskan di RFC 2328. Protokol ini cocok diterapkan pada jaringan yang memiliki router yang berbeda-beda. Contohnya, jika jaringan komputer memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah router Cisco, maka kita tidak dapat menggunakan IGRP. jadi pilihan tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika jaringan yang dikelola adalah jaringan besar, maka OSPF adalah pilihan protokol satusatunya agar semua router tersebut bisa melakukan routing. OSPF bekerja dengan sebuah algoritma “link-state” yang disebut algoritma Dijkstra / SPF. Cara kerja dari protokol ini adalah: Pertama, sebuah “pohon” dengan jalur terpendek akan dibangun. Kemudian, routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari “pohon” tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja. Update routing table pada protokol ini dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.
4. EIGRP (Enhaced Interior Gateway Routing Protocol)
Protokol ini menggunakan algoritma “advanced distance vector” dan menggunakan “cost load balancing” yang tidak sama. Algoritma yang dipakai adalah kombinasi antara “distance vector” dan “linkstate”, serta menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek. Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. Broadcast-broadcast EIGRP di-update setiap 90 detik ke semua router EIGRP yang berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk diterapkan pada jaringan komputer yang besar. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
5.BGP (Border Gateway Protocol)
Sebagai routing protocol, BGP memiliki kemampuan untuk melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam sebuah jaringan. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain adalah BGP termasuk ke dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). Update informasi pada protokol ini akan dikirim melalui koneksi TCP. Protokol ini biasa digunakan sebagai koneksi antara ISP dengan ISP dan atau antara client dengan client lainnya. Dalam implementasinya, protokol ini digunakan untuk membuat rute dalam trafik internet di antara autonomous system.
6. IS-IS (Intermediate System to Intermediate System)
IS-IS adalah protokol yang digunakan pada perangkat jaringan komputer yang berguna untuk menentukan jalur terbaik bagi datagram ketika diarahkan ke tujuan. ISIS didevelop oleh DECnet sekitar tahun 1992 dimana pada waktu itu IETF juga sedang mengembangkan protocol OSPF.
Referensi :
- https://www.powertel.co.id/berita/10-pengertian-router.html
- https://mazangky.wordpress.com/2011/05/19/interior-vs-exterior-routing-protocol/
- Jurnal Jenis Routing Exterior, Mayang Sari, Fakultas Komputer, Universitas Mitra Indonesia
Komentar
Posting Komentar